Setelah melalui perjuangan yang berat, Tim Line Dance Pabrik Gula (PG) Gempolkrep berhasil mengalahkan 12 tim lainnya. Tim Line Dance PG Gempolkrep terpilih menjadi juara pertama pada Lomba Line Dance PT Perkebunan Nusantara X yang kali pertama diadakan oleh  Ikatan Istri Keluarga Besar (IIKB) Pusat PTPN X.

Kordinator Tim Line Dance PG Gempolkrep, Moudy Julia Belvroi  Pattiasina mengatakan, awalnya IIKB PG Gempolkrep kesulitan mencari anggota tim Line Dance. Sebab ibu-ibu tidak ada yang bersedia dengan berbagai macam alasan.

"Karena tidak ada yang mau, maka kami mengadakan audisi yang wajib dan harus diikuti oleh semua anggota IIKB PG Gempolkrep pada awal Februari kemarin," kata Moudy kepada reporter www.ptpn10.com.id , Jumat (27/02/2015).

Istri Manager Pengolahan PG Gempolkrep, Marshall Pattiasina ini mengungkapkan, ada 30 orang peserta. Setelah diaudisi terjaring tujuh orang. Namun menurut pelatih Line Dance, yang memenuhi syarat hanya lima orang saja sedang kan dua orang lainnya malah memperburuk kondisi. Maka mau tidak mau, hanya ada lima orang saja.

"Efektif latihan hanya dua minggu dan kelima orang ini saya bebas tugaskan dari segala kegiatan IIKB. Mereka hanya fokus latihan Line Dance saja," ungkap Moudy.

Moudy menjelaskan, awalnya tidak mudah untuk membuat kelima orang ini kompak. Selalu ada saja anggota yang datang terlambat. Agar tim siap saat lomba dan waktu lomba juga tinggal hitungan hari, maka dirinya pun menerapkan disiplin yang tinggi.

"Ya, saya sedikit keras dan disiplin. Setiap hari latihan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, mulai jam 09.00 WIB sampai jam 16.00 WIB. Istirahat sebentar lalu latihan dilanjutkan lagi pukul 18.30 WIB sampai pukul 21.30 WIB. Kami khusus mendatangkan pelatih Profesional Line Dancer dari Surabaya," paparnya.

Masih menurut Moudy, dirinya tidak henti-hentinya terus memberi semangat kepada seluruh tim. Bahwa mereka maju ke lomba ini bukan mewakili diri sendiri namun atas nama PG Gempolkrep.

"Ya sejujurnya dengan cuma lima orang saja takut mereka kecapekan lalu jatuh sakit. Maka saya selalu mengingatkan mereka untuk menjaga kesehatan dan benar-benar fokus ke latihan. Sehingga pada saat lomba, mereka bisa benar-benar maksimal dan all out," terangnya.

Selain kerja keras dan disiplin dalam latihan, Moudy menambahkan, dalam hal busana pun tidak asal. PG Gempolkrep juga melibatkan perancang busana dari Surabaya agar busana yang dipakai cocok dengan dua jenis lagu yang dimainkan di Line Dance ini.

"Dengan menjadi juara pertama tentunya kami sangat bangga dan puas. Sebab, ini adalah hasil kerja keras dan disiplin dari ibu-ibu dalam berlatih," tandasnya. (Siska, OPI_Corcom)