Rini Soemarno Dorong Sinergi antara Petani dan BUMN
Untuk membangkitkan agroindustri dalam negeri yang mulai meredup, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta kepada seluruh BUMN untuk dapat menjadi agen pembangunan yang bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Indonesia. Untuk itu, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta agar BUMN bersinergi mendukung petani tebu memperoleh pembiayaan untuk usaha, melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Kita bersama-sama harus yakin bahwa bangsa Indonesia memiliki kemampuan yang tinggi, terutama di sektor agrikultur dan agrobisnis. Oleh karena itu, selama 350 tahun kita dijajah, bangsa penjajah ingin menguasai Indonesia karena tanahnya yang subur dan bisa ditanami apa saja," kata Rini dalam acara Sinergi BUMN di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Selasa (22/12/2015).
Rini menjelaskan sinergi BUMN, khususnya di industri gula ini bertujuan untuk menaikkan produksi gula nasional. Dengan terjalinnya sinergi yang baik antara BUMN dan petani, maka Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan gula nasional sebesar 5,7 juta ton per tahun. Selain untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga yang mencapai 3,5 juta ton per tahun, angka tersebut juga mencakup kebutuhan industri makanan dan minuman serta obat-obatan.
Masih menurut Rini, dirinya sangat yakin jika bisa menaikkan on farm dan memperbaiki PG, maka PG tidak hanya akan menghasilkan gula, tetapi juga menghasilkan biofuel dan cogeneration. Petani juga akan semangat untuk mencapai produksi gula nasional sebesar 5,7 juta ton," ungkapnya.
"Semua ini akan bisa dicapai ketika kita bersatu, PG di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan luar Jawa bersama petani. Bank BUMN juga masuk sehingga petani bisa tanam sesuai jadwal, mendapat bibit yang baik dan pupuk yang sesuai kebutuhan," tegasnya.
Rini pun tidak menyia-nyiakan kesempatan, dirinya pun menantang kesiapan petani berswasembada gula. Gayung bersambut, para petani yang hadir menyanggupi tantangan Menteri Rini untuk bisa menghasilkan gula nasional sampai 4 juta ton pada tahun 2018. Untuk saat ini, produksi gula nasional masih di kisaran 2,5 juta ton per tahun.
"Saya akan menagih janji itu. Dimanapun saya berada, pada tahun 2018 saya minta untuk bertemu di sini kembali untuk memastikan janji tersebut terealisasi," tegasnya.
Untuk diketahui, lahan petani di Jawa Timur mencapai 170 ribu hektar, sementara lahan milik PTPN hanya sekitar 15 ribu hektar. Hal ini menandakan besarnya ketergantungan industri gula terhadap petani sehingga tanpa sinergi yang harmonis dengan petani, BUMN pergulaan tidak akan bisa melakukan pengembangan bisnis ke depan. (Siska, VER_Corcom)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar