Pulau Jawa Selesai, Masalah Industri di Gula Tanah Air pun Selesai
Industri gula tanah air harus bersaing di era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) ini apapun kondisinya. Agar mampu bersaing maka permasalahan industri gula di Pulau Jawa harus selesai terlebih dahulu. Hal itu yang diungkapkan Direktur Utama PTPN X, Ir Subiyono MMA pada acara Sinergi PT Perkebunan Nusantara X dengan Dinas Perkebunan dalam Mengembangkan Mekanisasi, Irigasi dan Sistem Analisa Rendemen Independen untuk Meningkatkan Produksi Gula Nasional, di Best Western Papilio Hotel, Rabu (03/02/2016).
Subiyono menjelaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki 52 pabrik gula dan 80 persennya berada di Pulau Jawa, sedangkan di luar Pulau Jawa hanya 20 persennya saja.
"Kalau mau menyelesaikan masalah industri gula nasional harus diselesaikan permasalahan industri gula di Pulau Jawa dahulu," kata Subiyono.
Ketua umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) ini menjelaskan, 85 hingga 90 persen, bahan baku tebu pabrik gula di Pulau Jawa adalah tebu rakyat (TR). Maka produktivitas kebun, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas bahan baku di Pulau Jawa sangat tergantung dari keseriusan petani.
Untuk diketahui, sambung Subiyono, 60 persen tebu ditanam di tanah tegalan dan sisanya di tanah sawah. Dimana tanah tegalan itu sulit air, sementara tebu sangat membutuhkan air dalam proses tumbuh kembangnya. Dengan kenyataan seperti itu maka masalah irigasi ini harus diselesaikan. Selain masalah irigasi, masalah sulitnya tenaga kerja di Pulau Jawa pun menjadi permasalahan, tidak hanya pada tebu tetapi di semua komoditi pertanian.
"Maka sudah jelas, kalau masalah di Jawa selesai maka masalah gula di tanah air juga akan selesai," tegasnya di depan 107 orang peserta.
Subiyono menjelaskan untuk mengatasi masalah sulitnya tenaga kerja, PTPN X sudah mengembangkan budidaya tebu dengan sistem mekanisasi baik dari bukaan lahan, perawatan hingga tebang. Mekanisasi ini pun sudah diterapkan di negara-negara penghasil gula di dunia. (Siska, CND_Corcom).
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar