Tantangan bisnis di bidang agroindustri khususnya komoditas gula yang kian kompetitif dan munculnya perusahaan komoditas sejenis, menjadi tantangan nyata bagi PTPN X, khususnya PG Meritjan. Untuk itu guna memenangkan kompetisi tersebut diperlukan strategi yang ampuh.

Alan Purwandiarto, General Manager PG Meritjan, mengutarakan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi khusus untuk memasuki musim giling tahun 2016, antara lain dengan melakukan diversifikasi produk, optimalisasi peralatan dan sinergi antar sesama pemangku kepentingan. Oleh karena itu transformasi atau perubahan mutlak harus dilakukan. Pihaknyapun siap all out pada musim giling tahun 2016.

“Upaya ini memang telah kami lakukan, disamping itu penerapan sistem terintegrasi baik berupa sistem manajemen mutu serta sistem manajemen K3 juga telah kami laksanakan. Perubahan dalam pelayanan,baik kepada petani tebu, supplier barang dan jasa, konsumen gula, dan stakeholder harus semakin baik,” terangnya saat Selametan Giling PG Meritjan beberapa waktu lalu.

Ditambahkannya bahwa PG Meritjan tahun ini mencanangkan sistem penerimaan tebu yang lebih singkat dan cepat, jika sebelumnya memerlukan waktu 4-5 jam kini hanya cukup 3 jam saja tebu petani masuk hingga keluar emplasemen. Dan ketermungkinannya petani untuk mencetak SPTA nya sendiri via online melalui minimarket terdekat.

“Itu merupakan upaya kami untuk meningkatkan pelayanan terhadap petani. Kami sadar tidak boleh terlena dengan pencapaian yang bagus tahun 2015 lalu, dimana total jam berhenti 2,29 persen serta rendemen 8,69 persen tertinggi no 1 se-PTPN. Hal ini membuat kami untuk lebih terpacu lagi, maka persiapan pabrik luar masa giling (LMG) kami laksanakan lebih prima, sehingga giling tahun 2016 ini performance semua peralatan super prima dan output yang dihasilkan jauh lebih baik di tahun 2015 yang lalu,” pungkasnya. (FIR_Sekper, VER_Sekper)