Pemerintah menargetkan produksi BUMN sektor pergulaan mampu mencapai 3,26 juta ton tahun ini. Angka itu berarti dua kali lipat jika dibandingkan dengan realisasi produksi musim giling tahun lalu 1,45 juta ton.

Dengan adanya kebijakan tersebut semua pabrik gula yang ada mulai bersiap. Tak terkecuali, Pabrik Gula (PG) Gempolkrep. General Manager (GM) PG Gempolkrep, Hb Koes Darmawanto menguraikan bahwa buka giling pada tahun ini PG Gempolkrep menghadapi era yang penuh tantangan, terlebih dengan adanya program pemerintah tersebut.

"Semuanya bersinergi untuk mengejar target, baik dari PTPN X selaku pemilik PG, petani, maupun pemerintah sebagai salah satu stakeholders. Angka 3 juta ton adalah usaha menopang perwujudan swasembada gula yang ditargetkan pemerintah. Untuk itu, PG Gempolkrep siap untuk mendukung program tersebut," urainya saat pembukaan acara Selamatan Musim Giling Pabrik Gula (PG) Gempolkrep 2016 bertema 'Satu Hati Meraih Kemenangan dalam Persaingan dan Tantangan Baru'.

Untuk mengejar program tersebut, ujar pria berkacamata ini bahwa pihaknya telah membuat roadmap hingga tahun 2019 mendatang. Strategi pun sudah dipersiapkan, antara lain dengan pelaksanaan efisiensi, diversifikasi, dan optimalisasi (EDO).

“EDO merupakan jawaban yang tepat untuk mencapai roadmap 2019. Tahun ini pun PG Gempolkrep telah melakukan demplot lahan tebu dengan areal seluas 100 hektar dengan full mekanisasi. Pada tahun kemarin, kami baru dapat memaksimalkan areal sebesar 76 hektar dalam satu hamparan yang akan digiling pada tahun 2016 ini,” jelasnya.

Ke depan, untuk mendukung program pemerintah tersebut pihaknya pada tahun 2016-2017 akan merintis dua lahan tebu percontohan dengan areal seluas 120 Ha dan 100 Ha dalam satu hamparan. (FIR_Sekper, VER_Sekper)