Gayung Bersambut Citra Satelit

Terbit pada Senin, 10 Agustus 2015

Permintaan Kementerian Pertanian terkait terobosan baru metode ARAM dengan memanfaatkan teknologi Remote Sensing (RS), merupakan metode alternatif pendukung metode yang selama ini digunakan untuk mendapatkan data lebih detail, real time, cepat dan akurat. Adapun tujuan dari pemanfaatan teknologi RS yaitu untuk mengidentifikasi luas lahan tanaman tebu beserta parameter yang dapat digunakan untuk pendugaan produksi tebu dengan menggunakan data satelit optik multispektral dan juga sebagai model pendugaan produksi tebu dengan menggunakan teknik penginderaan jauh, sehingga dapat diketahui produksi pada beberapa bulan sebelum panen.

 

Pengamatan lapang yang telah dilakukan menjadikan kajian mengenai kearifan lokal sekitar juga perlu dipahami karena keadaan sosial ekonomi yang berbeda antara Jawa Barat dengan Jawa Timur. Kesulitan yang menjadi kendala yaitu bagaimana memonitoring kekeringan yang menyebabkan keresahan di kalangan petani mengenai kapan waktu tanam segera tiba dan membuat spekulasi daerah mana yang terdampak sehingga pembuatan waduk dengan pemilihan tepat menjadi alternatifnya. Dicontohkan pula dengan hasil analisis PG Subang yang sama dengan persentase hasil yang turun karena adanya serangan tikus dan hama. “Banyak faktor yang berpengaruh seperti varietas, ketinggian, pupuk dan lain-lain. Masing– masing besar batang berpengaruh kepada rendemen,” ujar Rizatus, Ketua Proyek BBSDLP.

 

PTPN X yang sudah concern dengan pemetaan lahan menyambut baik adanya informasi seputar penggunaan citra satelit, terlebih dengan adanya arahan dari Wapres Jusuf Kalla mengenai pemakaian teknologi remote controlling,” ujar Gina yang merupakan Staf QC & PL (Quality Control dan Pengembangan Lahan). Sekedar informasi bahwa PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) merupakan satu – satunya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang memiliki Divisi QC & PL untuk mengendalikan performance, khususnya di on farm. Poin penting yang perlu diperhatikan yaitu pemetaan lahan dengan memnafaatkan teknologi penginderaan jarak jauh (Indraja). “Diperlukan data pendukung seperti varietas, jenis dan dosis pupuk, informasi biofisik (jenis tanah, pH, iklim, dan sebagainya) untuk melanjutkan kajian lebih lanjut pemanfaatan citra satelit ini,” pungkas Kepala Divisi Renbang Ir. Dicky Irasmanto, MM. (Putri Tara_UB, OPI_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar