Dorong PG Takalar, BRI Siap Kucurkan KUR Sebesar Rp 1 Trilliun
Kementerian Pertanian Republik Indonesia menginstruksikan kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menyiapkan dana kredit kepada petani tebu wilayah Pabrik Gula (PG) Takalar. Diharapkan dengan KUR tersebut, para petani bisa menanam tebu dengan baik sehingga menghasilkan tebu berkualitas dengan rendemen di atas delapan persen.
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman didampingi Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti, anggota DPD RI, Bahar Ngitung, dan Bupati Takalar, Burhanuddin Baharuddin mengunjungi Pabrik Gula Takalar di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Takalar, Sulsel milik PTPN XIV yang saat ini dikelola oleh PTPN X.
Direktur Utama PTPN X, Subiyono dalam pertemuan tersebut mengatakan, Menteri Pertanian Amran langsung meminta kepada BRI yang ikut hadir untuk meminjamkan modal KUR sebesar Rp 1 Triliun.
"KUR itu akan bermanfaat bagi petani untuk (membiayai pembelian) benih dan pupuk juga termasuk peralatan pengolahan. Kami sangat senang karena pak menteri mau mengapresiasi terkait permasalahan ini, " kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) ini.
Subiyono menambahkan diharapkan dengan turunnya KUR untuk petani tebu di Takalar ini bisa menyelesaikan permasalahan di kualitas tebu khususnya tebu rakyat (TR). Ke depan, pihaknya akan dapat lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan performance pabrik gula. Sebab, bila kondisi pabrik gula bagus tapi bahan baku tebu yang digiling tidak bagus maka perbaikan di sisi off farm tidak akan bisa optimal.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat, Mappanai Lewa, mengaku senang dengan hasil pertemuan dengan Menteri Pertanian. Terutama dengan kucuran dana modal KUR dari BRI senilai Rp 1 Triliun.
"Disini ada 700 orang lebih petani yang bermitra dengan pabrik gula, dengan luas lahan yang dikelola 1.100 hektare. Petani yang tanam dan pabrik menggiling. Nantinya hasil dibagi 35 persen untuk pabrik dan 65 persen untuk petani, " ujarnya. (Siska, AFS_Corcomm)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar